Rasulullah adalah sosok suami yang sangat romantis. Sungguh hal yang romantis dan bisa menimbulkan rasa kasih sayang jika kita bisa membiasakan mencium istri ketika hendak berpergian atau baru pulang.
Nabi sering mencium Aisyah dan itu tidak membatalkan puasa. (HR.Nasai)
Dari Aisyah ra, bahwa Nabi saw biasa mencium istrinya setelah wudhu, kemudian beliau shalat dan tidak mengulangi wudhunya. (HR.Abdurrazaq)
Diriwayatkan oleh Aisyah ra bahwa ia berkata : � Rasulullah
pernah mencium salah seorang istri beliau baru kemudian berangkat menunaikan shalat tanpa memperbaharui wudhu (HR.Abu Dawud dan Tirmidzi)
Budaya mencium istri agaknya masih asing ditengah masyarakat kita, khususnya masyarakat timur. Bahkan masih menganggapnya tabu, mereka mengklaimnya sebagai budaya barat.
Namun anggapan itu terbantah dengan riwayat yang kita bawakan tadi.
Tentu saja mencium istri yang kita maksud disini bukanlah mencium istri di depan umum atau di hadapan orang banyak. Sebenarnya banyak sekali hikmah sering-sering mencium istri.
Sering kita lihat sepasang suami istri yang saling cuek. Kadang kala si suami pergi tanpa diketahui oleh istrinya kemana suaminya pergi. Jangankan melepasnya dengan ciuman, menanyakan kemana perginya aja tidak sempat.
Sang suami keburu pergi menghilang, kadang kala tanpa pamit dan tanpa salam. Coba lihat bagaimana Rasulullah saw bergaul dengan istri-istri beliau.
Sampai-sampai Rasulullah menyempatkan mencium istri beliau sebelum berangkat ke masjid.
[reportaseterkini.net]
Nabi sering mencium Aisyah dan itu tidak membatalkan puasa. (HR.Nasai)
Dari Aisyah ra, bahwa Nabi saw biasa mencium istrinya setelah wudhu, kemudian beliau shalat dan tidak mengulangi wudhunya. (HR.Abdurrazaq)
Diriwayatkan oleh Aisyah ra bahwa ia berkata : � Rasulullah
pernah mencium salah seorang istri beliau baru kemudian berangkat menunaikan shalat tanpa memperbaharui wudhu (HR.Abu Dawud dan Tirmidzi)
Budaya mencium istri agaknya masih asing ditengah masyarakat kita, khususnya masyarakat timur. Bahkan masih menganggapnya tabu, mereka mengklaimnya sebagai budaya barat.
Namun anggapan itu terbantah dengan riwayat yang kita bawakan tadi.
Tentu saja mencium istri yang kita maksud disini bukanlah mencium istri di depan umum atau di hadapan orang banyak. Sebenarnya banyak sekali hikmah sering-sering mencium istri.
Sering kita lihat sepasang suami istri yang saling cuek. Kadang kala si suami pergi tanpa diketahui oleh istrinya kemana suaminya pergi. Jangankan melepasnya dengan ciuman, menanyakan kemana perginya aja tidak sempat.
Sang suami keburu pergi menghilang, kadang kala tanpa pamit dan tanpa salam. Coba lihat bagaimana Rasulullah saw bergaul dengan istri-istri beliau.
Sampai-sampai Rasulullah menyempatkan mencium istri beliau sebelum berangkat ke masjid.
[reportaseterkini.net]